Unjuk rasa pada Jumat ini memasuki hari ketujuh berturut-turut digelarnya aksi penolakan terhadap kudeta militer, termasuk satu protes pada Kamis (11/2/2021) kemarin di depan kantor Kedutaan Besar China. Para pendukung partai Suu Kyi, NLD, menuduh Beijing mendukung junta militer yang melakukan kudeta, meskipun China membantah.
Tekanan kepada junta di bawah komando Min Aung Hlaing datang dari berbagai penjuru, baik dalam dan luar negeri. Bahkan platform media sosial juga ikut bereaksi. Facebook baru saja membatasi konten yang dibuat oleh akun resmi militer Myanmar.
Pada Jumat, Facebook mengatakan akun-akun yang dikelola militer terus menyebarkan informasi sesat sejak merebut pemerintahan pada kudeta 1 Februari. Setiap unggahan di akun milik militer akan dibatasi, yang artinya jumlah orang yang bisa melihat konten dikurangi.