3 Hari Diculik Separatis, 79 Siswa dan Guru di Kamerun Dibebaskan

Anton Suhartono
(Foto: AFP)

Mereka dibebaskan sehari setelah Presiden Kamerun Paul Biya dilantik sebagai presiden untuk masa jebatan ketujuhnya.

Sebelumnya, pria 85 tahun itu mengancam akan menyerang pelaku jika mereka tak membebaskan korban. Biya juga mendesak para pelaku meletakkan senjata.

Biya berjanji melanjutkan kebijakan desentralisasi untuk mengatasi permasalahan kesenjangan di kota berbahasa Inggris, Bamenda. Itu merupakan pernyataan publik pertamanya terkait menjamurnya kebencian di Wilayah Barat Laut dan Barat Daya.

Pada 2016, diskriminasi sangat dirasakan masyarakat lokal tertuama di bidang pendidikan, hukum, dan ekonomi, sehingga memicu tuntutan otonomi di wilayah yang ditinggali anglophone.

Namun, Biya menolak konsesi sehingga setahun kemudian kaum radikal mengumumkan berdirinya negara merdeka Republik Ambazonia dengan mengangkat senjata.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
24 jam lalu

Heboh Ratusan Siswa Sekolah Diculik Kelompok Bersenjata, Presiden Nigeria Batal Ikut KTT G20

Internasional
24 jam lalu

Ngeri! 300 Lebih Siswa Sekolah Kristen Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata

Nasional
5 hari lalu

Marak Penculikan, Komisi VIII DPR Usul Bentuk Timsus Ungkap Jaringan Besar

Megapolitan
7 hari lalu

Perlawanan Terakhir Kacab Bank BUMN sebelum Dibunuh, Sempat Gigit Tangan Pelaku

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal