"Pertemuan tersebut akan membahas apakah akan menangguhkan semua pekerjaan bantuan mengikuti arahan terbaru Taliban," kata beberapa pejabat LSM.
PBB yang sebelumnya mengatakan akan meminta penjelasan dari Taliban tentang perintah tersebut, telah mengutuk arahan kementerian. Dikatakan, perintah mengecualikan perempuan secara sistematis dari semua aspek kehidupan publik dan politik membuat negara mundur, membahayakan upaya untuk perdamaian atau stabilitas yang berarti di negara.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan larangan itu akan menghancurkan warga Afghanistan karena akan mengganggu bantuan penting dan menyelamatkan nyawa jutaan orang.
Larangan itu datang pada saat jutaan orang di seluruh negeri bergantung pada bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh donor internasional melalui jaringan LSM yang luas. Krisis ekonomi Afghanistan semakin memburuk sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu. Washington membekukan miliaran dolar asetnya dan donor asing menghentikan bantuan.
Lusinan organisasi bekerja di daerah terpencil Afghanistan dan banyak dari karyawan mereka adalah perempuan. Peringatan larangan staf perempuan jelas akan menghalangi pekerjaan mereka.