Tradisi sekaten identik dengan perayaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad di daerah Solo dan Yogyakarta. Tradisi tanah Jawa yang mendunia ini ternyata sudah dijalankan sejak zaman para raja Hindu terdahulu untuk memberikan sesajen kepada para leluhur yang telah meninggal.
Kemudian, tradisi diteruskan sebagai akulturasi dengan masuknya agama Islam di dalamnya untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Tradisi ini dibuat dengan pagelaran musik menggunakan gamelan Jawa yang menjadi kegemaran warga dan bukan lagi rebana.
Puncak upacara ini dikenal dengan mengarak gunungan yang diisi dengan hasil tani masyarakat dari lingkungan keraton sampai ke masjid Agung. Pada 2014, sekaten masuk dalam warisan dunia UNESCO sebagai budaya tanah Jawa sehingga menambah kepopulerannya.
Tak diragukan lagi wayang masuk dalam tradisi tanah Jawa yang mendunia. Hal ini terbukti karena wayang masuk dalam warisan budaya dunia versi UNESCO pada tahun 2003.
Selain itu, para wisatawan asing juga banyak yang tertarik untuk belajar kesenian ini. Dalam praktiknya, wayang mengandung filosofi tinggi baik dari penokohan maupun cerita yang dibawakan.
Contoh kisahnya adalah Mahabarata dengan Pandawa dan Kurawa yang sangat populer hingga dibuat serial India dengan judul yang sama. Wayang ini biasa muncul pada acara sunatan, nikahan maupun sebagai hiburan masyarakat.
Wayang sangat kental dengan upaya masuknya agama Islam ke tanah Jawa oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga berhasil memadupadankan, antara tradisi Jawa dan Islam hingga berkembang sampai saat ini.
Demikian tradisi tanah Jawa yang mendunia. Sudah sepatutnya sebagai warga negara Indonesia untuk melestarikan dan bangga akan tradisi-tradisi yang ada di Tanah Air.