GAZA, iNews.id – Sekitar 360.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan, dalam sepekan terakhir. Pergerakan massal itu terjadi sejak militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi pertama dan melancarkan operasi darat di kota itu.
Kondisi tersebut diungkapkan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada awal pekan ini. Sehari sebelumnya, pada Minggu (12/5/2024), UNRWA memperkirakan ada sekitar 300.000 orang terpaksa meninggalkan Rafah.
“Hampir 360.000 orang telah meninggalkan (Kota Rafah) sejak perintah evakuasi pertama seminggu lalu,” tulis UNRWA di platform media sosial X, Senin (13/5/2024).
Senin (6/5/2023) pekan lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai melancarkan invasi darat di Rafah, di perbatasan Gaza dengan Mesir. IDF awalnya menginvasi bagian timur kota itu dan menguasai pos perbatasan Rafah.
Pada Jumat (10/5/2024), media Israel melaporkan bahwa kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui perluasan operasi darat di Rafah. Pihak berwenang Israel berdalih operasi tersebut bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion pejuang Hamas di Jalur Gaza.