4 Hari Pasca-Pemilu, Raja Malaysia Belum Bisa Tentukan Perdana Menteri

Anton Suhartono
Raja Malaysia belum bisa memutuskan perdana menteri yang baru meski pemilu sudah berlalu 4 hari (Foto: Reuters)

KUALA LUMPUR, iNews.id - Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah harus bekerja keras menentukan perdana menteri (PM) yang baru, menyusul kebuntuan hasil pemilu pada Sabtu lalu. Semua koalisi yang memperoleh suara mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan. 

Lobi-lobi yang dilakukan setiap koalisi, terutama Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional, sebagai peraih kursi terbanyak dalam pemilu juga tak membuahkan hasil.

Pakatah Harapan meraih 82 kursi di parlemen Dewan Rakyat dari hasil pemilu, sementara Perikatan Nasional mendapat 73 kursi. Namun untuk bisa membentuk pemerintahan, setiap koalisi harus mengumpulkan setidaknya 112 kursi dari total 222. Dua koalisi lain yang juga memperoleh kursi cukup besar adalah Barisan Nasional dan Gabungan Partai Sarawak (GPS) yang masing-masing memperoleh 30 dan 22 kursi. Namun Barisan Nasional menolak tawaran pemimpin koalisi Pakatan Harapan Anwar maupun Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin untuk bergabung. 

Koalisi yang digawangi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu memutuskan untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan mendatang.

Sultan Abdullah pada Selasa (22/11/2022) memanggil Anwar dan Muhyiddin untuk meminta keduanya bersatu membentuk pemerintahan. Namun permintaan Raja ditolak mentah-mentah oleh Muhyiddin.

Kemudian pada hari ini, Raja memanggil 30 anggota parlemen terpilih dari Barisan Nasional. Mereka dipanggil satu per satu mulai pukul 10.30 waktu setempat. Hasil pertemuan belum diketahui.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
9 hari lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim Rombak Kabinet Besar-besaran, Konsolidasi Jelang Pemilu?

Internasional
9 hari lalu

PM Malaysia Anwar Ibrahim Reshuffle Kabinet Besar-besaran

Internasional
13 hari lalu

Kamboja Tantang Thailand, Minta Bantuan Amerika-Malaysia Sediakan Citra Satelit

Internasional
16 hari lalu

Trump Janji Hentikan Perang Thailand-Kamboja, Ancam Pakai Tarif Lagi?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal