JAKARTA, iNews.id - Gelombang panas melanda banyak negara dari Amerika Utara, Eropa, Asia, hingga Afrika. Bahkan di China, suhu memecahkan rekor mencapai 52,2 derajat Celsius.
Masyarakat diimbau waspada untuk tidak banyak berkegiatan di luar rumah. Melansir dari BBC pada Selasa (18/7/2023), 61.000 orang meninggal dunia akibat gelombang panas di Eropa pada 2022.
Menurut PBB, sebanyak 166.000 orang meninggal pada 1998-2017 karena gelombang panas.
Berikut ini lima fakta mengenai gelombang panas yang dirangkum iNews.id:
Kebakaran hutan terjadi di Yunani, Spanyol dan Swiss karena gelombang panas. Saking panasnya, dededaunan kering bisa memicu kebakaran.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu. Pemerintah setempat terus mengimbau warga untuk mewaspadai kebakaran.
Badan Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi suhu berada di atas 40 derajat Celsius pada pekan ini.
Masyarakat diimbau waspada serangan jantung yang kerap terjadi karena gelombang panas. Kawasan Amerika Utara, Eropa, hingga Afrika Utara akan paling terpapar paling banyak.
Sejumlah kebun binatang di berbagai wilayah mulai kerepotan karena resiko gelombang panas yang bisa membuat peliharaan meninggal.
Salah satu cara mengurangi panas pada hewan dengan menggunakan makanan beku. Selain itu, suhu di kandang juga terus dijaga.