Mahkamah Agung pada Kamis (7/4/2022) memutuskan Khan telah bertindak tidak konstitusional. Pasalnya, dia telah memblokir mosi tidak percaya dan membubarkan parlemen.
Tindakan Khan ini pun memicu kemarahan sejumlah anggota oposisi marah. Mereka menuduh perdana menteri berkhianat pada negara.
Khan memengang tampuk kekuasaan pada 2018 dengan dukungan militer. Tetapi baru-baru, ini kehilangan mayoritas suara parlemen ketika sekutunya mundur dari pemerintahan koalisinya.
Penggulingan Khan terjadi di tengah tanda-tanda memburuknya hubungan antara dia dan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa.
Parlemen Pakistan akan bertemu untuk memilih pemimpin baru negara pada Senin (11/4/2022), yang akan dapat memegang kekuasaan hingga Oktober 2023.
Ayaz Sadiq, yang bertanggung jawab atas majelis nasional selama tidak ada anggota partai yang berkuasa atau pembicara yang ditunjuk mengatakan, makalah nominasi untuk kandidat harus diajukan pada Minggu pukul 11:00 waktu setempat.