Namun, putusan ini tak juga bisa dijalankan di lapangan. Selama berbulan-bulan, area sekitar Kuil Sabarimala menjadi tempat bentrok antara kaum perempuan Hindu konservatif dan perempuan Hindu tradisional.
Kepolisian India menerjunkan 1.300 personel untuk memastikan keamanan terkendali, namun upaya itu gagal. Kuil tua itu diyakini merupakan rumah spiritual Dewa Ayyappa.
Umat Hindu yang mendukung larangan perempuan balig ke Kuil Sabarimala sebelumnya berdalih Ayyappa merupakan bujang.
Dengan keyakinan itu, mengizinkan perempuan memasuki kuil merupakan tindakan tidak terhormat terhadap Ayyappa. Putusan MA yang mengizinkan perempuan memasuki Kuil Sabarimala merupakan puncak dari perdebatan selama beberapa dekade.
Larangan itu pertama kali didiskusikan di hadapan Pengadilan Tinggi Kerala pada Agustus 1991.