Tahun ini, New York untuk pertama kalinya sejajar dengan Singapura—yang sering menjadi langganan teratas daftar kota termahal di dunia—dalam laporan EIU.
Mata uang yang kuat dan tingkat inflasi yang lebih tinggi telah memungkinkan kedua kota tersebut menggeser posisi Tel Aviv—yang menduduki peringkat teratas pada tahun lalu—ke posisi ketiga.
New York terkenal akan suasana sosialnya yang ramai dan juga menjadi salah satu pusat keuangan paling menonjol di dunia. Kota yang memiliki julukan “The Big Apple” itu memiliki infrastruktur dan sumber daya publik untuk menyediakan kualitas hidup yang relatif tinggi bagi penduduknya, dibandingkan dengan kota-kota lain di seluruh dunia.
Di peringkat ketiga kota termahal untuk ditinggali tahun ini adalah Tel Aviv. Kota itu menjadi rumah bagi salah satu ekosistem start-up terkemuka dunia.
Meski mahal, menurut berbagai peringkat kota, Tel Aviv secara luas dianggap sebagai tempat tinggal yang baik. Kota itu memiliki peringkat yang tinggi dalam hal kebebasan dan keamanan bisnis.