5.000 Warga Sipil Mariupol Tewas akibat Invasi Rusia, 210 di Antaranya Anak-anak

Umaya Khusniah
5.000 orang tewas di Mariupol, Ukraina sejak Rusia menginvasi 24 Februari lalu. (Foto: AP Photo)

"Orang-orang berada di luar garis bencana kemanusiaan. Kita harus mengevakuasi Mariupol sepenuhnya," katanya.

Mengutip laporan intelijen tentang kemungkinan "provokasi" Rusia di sepanjang rute, Ukraina mengatakan tidak mungkin untuk membuat koridor yang aman pada hari Senin. 

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil. Rusia juga menyalahkan Ukraina atas kegagalan berulang kali untuk menyepakati koridor yang aman bagi penduduk yang terjebak.

"Federasi Rusia sedang bermain dengan kami. Kami berada di tangan penjajah," kata Boichenko.

Kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan damai pada hari Selasa di Turki.

Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan

Internasional
3 hari lalu

Gawat! Rusia Siap-Siap Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
3 hari lalu

Putin Tanggapi Serius Rencana Amerika Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
4 hari lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Internasional
5 hari lalu

Rumania Borong 18 Jet Tempur F-16 Belanda Cuma Seharga Rp19.200, Ternyata Bukan untuk Perang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal