MARIUPOL, iNews.id - Hampir 5.000 orang tewas di Mariupol, Ukraina sejak Rusia menginvasi 24 Februari lalu. Dari ribuan korban tewas, 210 di antaranya merupakan anak-anak.
Juru bicara Wali Kota Mariupol, Senin (28/3/2022) mengatakan serangan tentara Rusia juga menghancurkan kota dan membuat puluhan ribu warga harus hidup tanpa listrik dan bahan makan yang terbatas.
Belum diketahui bagimana Wali Kota, Vadym Boichenko menghitung jumlah korban tewas. Kantor Boichenko mengatakan 90 persen bangunan Mariupol telah rusak dan 40 persen hancur,termasuk rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak dan pabrik.
Sekitar 140.000 orang telah meninggalkan kota di Laut Azov sebelum pengepungan Rusia dimulai. Sebanyak 150.000 orang telah keluar sejak itu. Sementara kini masih ada 170.000 penduduk yang masih di sana. Sayangnya, angka ini tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters.
Boichenko, yang tidak lagi berada di Mariupol mengatakan di televisi nasional pada Senin pagi, sekitar 160.000 warga sipil masih terjebak di kota itu.