NAIROBI, iNews.id - Sebanyak 51 mayat terkait aliran sesat ditemukan terkubur di hutan Kenya bagian timur. Polisi terus menyisir hutan guna melanjutkan pencarian para korban.
Penyisiran digelar di pedalaman wilayah Malindi pada Senin (24/4/2023). Petugas berharap masih dapat menemukan korban selamat dari aliran sesat yang memaksa jemaatnya puasa hingga tewas agar bertemu Tuhan tersebut.
Pemerintah Kenya telah menggelar investigasi skala penuh ke Gereja Good News International dan pemimpinnya. Minggu lalu, polisi menemukan mayat pertama yang diduga terkait aliran sesat tersebut di hutan Shakahola.
Selama akhir pekan lalu, petugas menemukan belasan mayat setelah menggali tanah di area hutan seluas 325 hektare. Polisi menyebut kasus itu sebagai 'Pembantaian Hutan Shakahola'.
Inspektur Jenderal Polisi, Japhet Koome meninjau lokasi tersebut pada hari Senin di mana tim yang mengenakan baju hazmat telah memeriksa lebih banyak liang kubur. Mereka juga masih mencari kemungkinan orang-orang yang selamat dari sekte tersebut.
Ada dugaan, beberapa anggota sekte masih bersembunyi di sekitar hutan. Mereka berisiko tewas jika tidak segera ditemukan. Sejumlah orang yang ditemukan selamat segera dibawa ke rumah sakit di Malindi.