JAKARTA, iNews.id – Perang antara Israel dan Iran memasuki babak paling mematikan dalam sejarah ketegangan kedua negara. Korban terus berjatuhan di kedua pihak serta memicu potensi perang nukllir.
Rentetan serangan saling balas, korban jiwa dari kalangan elite militer hingga ilmuwan nuklir, serta ancaman terhadap negara-negara Barat, membuat konflik ini berpotensi meluas menjadi perang kawasan.
Iran menyatakan akan membalas dengan kekuatan penuh setelah serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) menewaskan tokoh penting militernya, termasuk Hossein Salami, Mohammad Bagheri, dan Amir Ali Hajizadeh.
Jenderal Mohammad Pakpour, Komandan Garda Revolusi Iran yang baru menggantikan Salami, menegaskan serangan Israel telah “membuka gerbang neraka” dan Iran akan memberikan pembalasan dalam skala besar.
Iran merespons dengan operasi True Promise 3, menghujani Israel, termasuk Tel Aviv dan Ramat Gan, menggunakan ratusan rudal dan drone. Setidaknya 3 orang tewas dan hampir 200 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut, berdasarkan data hingga Sabtu malam waktu setempat.
Foto-foto kehancuran menunjukkan bangunan apartemen luluh lantak, mobil bertumpukan, dan kawasan padat penduduk hancur. Di Ramat Gan, sembilan gedung hancur total, ratusan apartemen dan kendaraan rusak, memaksa evakuasi ratusan warga.