Seperti Mesir, Yordania juga terlibat beberapa kali perang dengan Israel, termasuk tahun 1948 dan 1967 di samping perang Yom Kippur 1973.
Dalam Perang Enam Hari, Yordania bersama Mesir dan Suriah berperang melawan Israel. Namun saat Mesir diserang Israel, Yordania yang telah menandatangani pakta pertahanan dengan Mesir seminggu sebelum perang dimulai, tidak melakukan serangan habis-habisan melawan negara Yahudi itu.
Yordania hanya menyerang pasukan Israel untuk memperlambat kemajuan mereka. Pada hari kelima, Suriah bergabung dalam perang dengan menembaki posisi Israel di utara.
Dalam Perang Enam Hari, Yordania kehilangan kendali atas Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang direbut Israel. Meski demikian Yordania masih tetap mengklaim wilayah-wilayah itu sampai 1988.
Mesir dan Yordania sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 8 Juni 1967, dan Suriah sehari kemudian. Israel baru menandatanganinya pada 11 Juni.
Yordania secara signifikan juga mengurangi partisipasi militernya dalam Perang Yom Kippur melawan Israel. Yordania dan Israel menandatangani Perjanjian Damai Israel-Yordania pada 1994 atau menormalisasi hubungan kedua negara.
Suriah juga terlibat beberapa kali perang melawan Israel, salah satunya yang terbesar adalah Perang Enam Hari yang bergabung dengan Mesir dan Yordania.
Suriah ikut serta dalam perang dengan menembaki posisi Israel di utara. Meski demikian Israel memenangkan perang tersebut sekaligus merebut wilayah dari tiga negara.
Mesir dan Yordania sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 8 Juni, disusul Suriah pada 9 Juni, sementara Israel baru meneken pada 11 Juni 1967.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah.