Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sejumlah elite politik lainnya pada 1 Februari lalu. Kelompok militer menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan partai Suu Kyi, NLD, secara telak.
Junta militer menjanjikan pemilu baru di Myanmar, tanpa menetapkan jadwal yang pasti.
Kudeta tersebut telah memicu protes massal setiap hari selama hampir empat minggu. Sikap protes itu juga diiringi dengan pemogokan oleh banyak pegawai pemerintah.