Terumi Tanaka, 88, yang merupakan korban selamat saat tragedi bom atom Nagasaki masih ingat semua momen mengerikan tersebut. Saat bom atom meledak, Tanaka masih berusia 13 tahun.
"Saya melihat banyak orang dengan luka terbakar mengerikan dan luka-luka lainnya dievakuasi. Orang-orang yang tewas di sekolah dibawa ke pusat penampungan," kata Tanaka.
Kengerian peristiwa bom atom Hiroshima-Nagasaki jadi pengingat betapa bahaya dan menghancurkannya tenaga nuklir jika dimanfaatkan sebagai senjata perang. Tanaka berharap negara-negara maju di dunia sama-sama mengontrol kepemilikan senjata nuklir mereka.
"Dunia harus mencegah senjata nuklir karena kami tidak pernah menginginkan generasi lebih muda mengalami hal sama," lanjutnya.
"Manusia saat ini memiliki sekitar 13.000 ribu bom nuklir sekarang. Pertanyaannya, apakah orang-orang tidak akan pernah menggunakannya? Anda tidak akan pernah tahu, benar-benar tidak akan pernah tahu," ujarnya.