Seorang petinggi Gereja Presbyterian di Kamerun, Samuel Fonki, mengaku telah melakukan mediasi dengan penculik terkait pembebasan.
Amerika Serikat turut mengecam penculikan yang melibatkan anak-anak sekolah serta menuntut agar mereka segera dibebaskan.
"Kami mendesak Pemerintah Kamerun menghentikan penyerangan dan pembakaran rumah masyarakat sipil, dan segera menyerang gerakan separatis anglophone," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert.
Sementara itu juru bicara gerakan separatis menepis mereka terlibat penculikan. Dia justru balik menuduh bahwa penculikan ini merupakan sandiwara pemerintah untuk menggiring opini publik.
Hubungan antara pemerintah Kamerun dengan kelompok separatis di Wilayah Barat Laut mulai memanas lebih dari satu tahun lalu. Sejak muncul tuntutan merdeka, lebih dari 400 masyarakat sipil terbunuh.