Negara yang punya senjata nuklir berikutnya adalah Korea Utara yang diperkirakan memiliki 45 hingga 55 hulu ledak. Korut mungkin sedang menambah stoknya sebanyak 20 hingga 30 hulu ledak. Negara ini juga terus mengembangkan kemampuan rudal jarak jauhnya, meski kemampuannya belum jelas.
India memiliki sekitar 160 hulu ledak nuklir dan terus memproduksinya. Awalnya India membangun kemampuan nuklirnya terkait konflik dengan Pakistan yang telah berlangsung lama. Namun kini India juga khawatir dengan tetangganya, China.
Kondisi itu semakin memperumit situasi di kawasan. Setiap langkah yang diambil India untuk memodernisasi senjata nuklir sebagai respons terhadap China, pasti akan direspons oleh Pakistan yang juga akan meningkatkan persenjatannya.
Para analis yakin Pakistan terus menambah hulu ledak nuklirnya menjadi 170 dalam beberapa tahun terakhir dan masih terus memproduksi.
Ukuran dan susunan persenjataannya di masa mendatang kemungkinan besar sangat bergantung pada apa yang dilakukan India.
Negara terakhir yang punya senjata nuklir adalah Israel. Negara Yahudi itu hingga saat ini tidak mengakui punya senjata nuklir. Meski demikian, para pakar meyakini Israel memiliki sekitar seratusan hulu ledak.
Kepemilikan nuklir Israel sempat mencuat setelah seorang menteri radikal sayap kanan menyerukan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar niliternya menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Jalur Gaza. Rencana itu ditentang Netanyahu dan mendapat kecaman luas dari masyarakat internasional.