Polisi sedang menyelidiki kasus ini sebagai upaya pemerasan.
Asahara, bernama asli Chizuo Matsumoto, dieksekusi pada Juli 2018 bersama 12 mantan anggota sekte pemujaan tersebut setelah dinyatakan bersalah dalam berbagai kasus pembunuhan, termasuk serangan gas sarin mematikan pada 1995 di stasiun kereta bawah tanah Tokyo.
Kasus ini menyusul kejadian serupa tahun lalu, di mana beberapa perusahaan farmasi di Tokyo dan Osaka menerima surat ancaman yang sama.