MOSKOW, iNews.id - Rusia mengabaikan ancaman sanksi Amerika Serikat terkait rencana kerja sama militer dengan Iran pasca-pencabutan embargo senjata PBB pada 18 Oktober mendatang.
Embargo senjata PBB atas Iran akan berakhir pada 18 Oktober setelah upaya AS untuk memperpanjangnya gagal dalam voting di Dewan Keamanan PBB pada Agustus lalu.
Namun AS secara sepihak menyatakan, sanksi PBB terhadap Iran yang pernah dan akan dicabut, termasuk embargo senjata, berlaku kembali. Oleh karena itu AS mengancam negara-negara yang bekerja sama dengan Iran akan merasakan akibatnya, yakni ikut terkena sanksi.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan dengan mitranya dari Iran Javad Zarif di Moskow mengatakan, negaranya akan melanjutkan kerja sama persenjataan. Dia menegaskan, klaim AS bahwa sanksi terhadap Iran berlaku kembali adalah ilegal.
"Rusia sama sekali tidak akan membangun kebijakan di atas keputusan ilegal serta tak memiliki kekuatan hukum," kata Lavrov.