Komite Pusat juga memilih Kim Jong Un sebagai sekretaris jenderal Partai Pekerja, menggantikan posisi mendiang ayahnya Kim Jong Il. Kim Jong Il dinobatkan sebagai sekjen seumur hidup pada 2012 atau setahun setelah kematiannya.
Kim memegang kekuasaan hampir absolut di Korut setelah kematian Kim Jong Il. Setelah ayahnya dinobatkan sebagai sekjen abadi pada 2012, Kim Jong Un dijadikan sebagai sekretaris pertama.
Profesor Universitas Kajian Korea Utara, Seoul, Yang Moo Jin mengatakan dengan terpilihnya Kim Jong Un sebagai sekjen, dia sudah sejajar dengan ayah dan kakeknya.
"Pemilihan Kim menunjukkan keyakinannya bahwa dia sekarang bergabung dengan barisan ayah dan kakeknya," kata Yang.
Sementara itu dalam pemilihan Kongres, nama Jo Yong Won naik dengan diangkat menjadi presiden politbiro, presidium yang terdiri dari lima orang. Bukan hanya itu Jo juga menjadi ketua Komisi Militer Pusat.
Sebaliknya, Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri yang berperan dalam mempersiapkan pertemuan Kim dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2019, diturunkan jabatannya. Pertemuan yang membahas denuklirisasi Korut gagal mencapai kesepakatan yang membuat nama Choe memudar.