Akankah Serangan atas Fasilitas Minyak Arab Saudi Picu Perang Teluk Jilid 3?

Anton Suhartono
Donald Trump (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco Arab Saudi pada Sabtu pekan lalu memicu reaksi global. Dampaknya pasokan minyak mentah untuk pasar global berkurang 6 persen dan harga melambung.

Reaksi datang dari negara Teluk, Eropa, dan yang paling keras Amerika Serikat. Tuduhan atas pemicu serangan ini ditujukan kepada pemberontak Houthi di Yaman serta Iran yang diduga sebagai penyuplai persenjataan, termasuk drone yang digunakan untuk menyerang.

Bahkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara terbuka menyebut Iran sebagai pelakunya, meskipun dibantah. Pompeo menyebut tak ada bukti bahwa serangan itu dilancarkan dari Yaman.

Presiden Donald Trump menyebut sudah mengetahui siapa pelakunya, namun masih menunggu hasil penyelidikan dari Arab Saudi yang kini masih berlangsung, sebelum 'mengunci target' dan membuka peluang konfrontasi militer.

Jika benar terjadi, ini bisa menjadi Perang Teluk jilid 3. Perang Teluk pertama dipicu invasi Irak ke Kuwait pada 1990 dan Perang Teluk kedua merupakan upaya AS menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein pada 2003.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Jadi Negara Pertama Akui Kemerdekaan Somaliland, Israel Bawa-Bawa Trump

Internasional
4 jam lalu

Amerika Kembali Tarik Produk Udang Beku Indonesia karena Potensi Paparan Radioaktif Cesium-137

Internasional
16 jam lalu

Pengunjung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tembus 68 Juta Orang dalam Sebulan

Internasional
18 jam lalu

Heboh, Jemaah Pria Loncat dari Lantai Atas Masjidil Haram

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal