PORT AU PRINCE, iNews.id - Lima orang yang diduga anggota geng kriminal di Haiti tewas dibakar massa. Salah satu mayat sengaja ditinggalkan massa di dekat kantor polisi.
Menurut orang-orang di kerumunan, para korban laki-laki dibawa keluar hidup-hidup dari daerah kumuh Jalousie di luar Port-au-Prince, Selasa (2/5/2023). Mereka lalu dibunuh dan mayatnya dibakar.
Sebagian besar mayat dibiarkan berserakan di sepanjang jalan menuju rumah mantan Presiden Jovenel Moïse, yang dibunuh pada Juli 2021. Sementara mayat kelima ditinggalkan di dekat kantor polisi di pinggiran Kota Petionville.
“Mengerikan sekali mereka dibunuh di depan mata polisi. Itu menunjukkan tidak ada yang aman, siapa pun bisa dibunuh,” kata seorang saksi, Jean Marc Étienne, yang menyaksikan kejadian itu sambil duduk di taman di depan stasiun.
Dilansir dari AP, sedikitnya 18 orang telah dilaporkan tewas dimassa di Port-au-Prince dan sekitarnya sejak pekan lalu. Video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan jumlahnya lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Gambar-gambar tersebut sebagian besar menunjukkan massa melempari pria dengan batu besar. Mereka lalu membakar ban yang direndam bensin dan meletakkannya di sekitar atau di atas tubuh para korban.
“Polisi dan aparat hukum harus mengambil kendali,” kata Étienne tentang pembunuhan main hakim sendiri tersebut.
Pembunuhan itu terjadi ketika warga Haiti mengaku lelah dan marah atas kekerasan geng yang meningkat. PBB mencatat pembunuhan peningkatan 20 persen dari Januari hingga akhir Maret jika dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2022.