Lebih lanjut, aktivis yang paling vokal dalam mengampanyekan kebebasan Hong Kong itu menuduh pemerintah sengaja melakukan penyaringan politik untuk menyingkirkan orang kritis seperti dia.
Dia juga menuduh pemerintah mendapat pesan politik khusus dari China dengan melarangnya mengikuti pemilu.
Sementara itu China setuju dan mendukung keputusan panitia pemilihan untuk mencoret nama Wong dalam pemilihan pertama yang digelar sejak demonstrasi besar.
Juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau Yang Guang mengatakan, Wong selama bertahun-tahun memproklamasikan pandangan 'penentuan nasib sendiri' serta 'kemerdekaan Hong Kong' secara terbuka serta menyangkal bahwa kota semiotonomi itu merupakan bagian dari China.
Sejak unjuk rasa terbaru, Wong berulang kali meminta bantuan kepada kekuatan asing agar ikut campur tangan.