NAGOYA, iNews.id - Umat Islam Indonesia di berbagai negara berupaya menjalankan ibadah semaksimal mungkin meski di tengah keterbatasan. Sebagai minoritas, umat Islam harus berjuang ekstra untuk bisa beribadah di masjid yang jumlahnya dalam satu kota hanya hitungan jari tangan.
Kondisi itu membuat umat Islam Indonesia justru semakin semangat untuk memiliki atau membangun masjid sendiri, seperti terjadi di Nagoya, Jepang.
Dai Ambasador Dompet Dhuafa penugasan Jepang Ustaz Cecep Sobar Rochma, mengisahkan pembukaan Masjid Indonesia Nagoya, bahkan menghadiri pembukaannya yakni pada 10 Maret lalu. Ustaz Cecep sekaligus memberi ceramah tarhib Ramadhan dan menjadi imam di Masjid Indonesia Nagoya.
Masjid tersebut ternyata memiliki arti tersendiri bagi WNI karena bangunannya baru dibeli dengan cara dicicil oleh masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Nagoya. Bahkan masjid tersebut sudah berbadan Hukum di bawah Yayasan Masjid Indonesia Nagoya yang kini dipimpin Ibu Dewi.
Ustaz Cecep menjelaskan, keberadaan Masjid Indonesia Nagoya sangat penting karena lokasinya yang strategis yakni di tengah kota. Bangunan tersebut sebelumnya merupakan perkantoran berlantai tiga. Jarak masjid hanya sekitar 5 menit berjalan kaki dari situs bersejarah Jepang, Nagoya Castle. Lokasinya juga berdekatan dengan beberapa stasiun kereta di pusat Kota Nagoya.
"Inilah yang menjadikan keberadaan masjid ini sangat signifikan. Bukan hanya untuk tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan Islam dan Islamic Center. Karena rencananya di dalam masjid ini akan disediakan fasilitas Taman Pendidikan Alwuran, pelayanan mualaf, dan sebagainya,” kata Ustaz Cecep.