Masyarakat Indonesia di Nagoya, kata dia, berjuang untuk bisa membeli gedung tersebut dengan mencari donasi dari berbagai pihak, baik dari masyarakat Indonesia di Jepang maupun di Tanah Air.
Alhamdulillah, pembayaran pertama sebesar 10 juta yen telah diselesaikan. Sisanya, 27 juta yen harus dibayar kepada pihak kedua. Tenggat waktu pelunasan masjid ini adalah Desember 2024.
Sementara itu acara pembukaan masjid diawali dengan pembacaan doa dipimpin Ustaz Cecep sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Wujud syukur dan kebahagiaan atas dibukanya masjid ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Yayasan Masjid Indonesia Nagoya Ibu Dewi.
Pembukaan masjid juga dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang terdiri atas para mahasiswa dari tingkat sarjana sampai doktor, para pekerja magang, serta masyarakat Indonesia lainnya yang sudah lama menjadi residen di Jepang. Beberapa bahkan sudah menikah dengan warga Jepang.
Peresmian masjid ternyata juga menjadi ajang silaturahim WNI, khususnya di Nagoya. Mereka sangat gembira karena bisa mengobati rasa rindu kepada Tanah Air.
Sementara itu pengurus Masjid Indonesia Nagoya tancap gas dengan mengisi aktivitas Ramadhan. Kegiatan Ramadan diadakan sebulan penuh yang dimulai dengan Salat Asar, kajian sebelum berbuka yakni pembahasan tafsir Alquran, kajian fikih, Salat Magrib, Isya, Tarawih, dan ditutup dengan tadarus.
Selain itu, ada juga kegiatan Taman Pendidikan Alquran bagi anak-anak dan remaja, tentunya Salat Jumat dan Salat Idulfitri.