Perbatasan antara dua kekuatan Afrika Utara tersebut telah ditutup sejak 1994. Keduanya telah memiliki hubungan diplomatik sejak 1988 setelah keduanya keluar dari perselisihan sebelumnya.
Selama bertahun-tahun, Maroko ingin perbatasan dibuka kembali. Sebaliknya, Aljazair mengatakan perbatasan harus tetap tutup untuk alasan keamanan.
Hubungan kedua negara tak harmonis. Pekan lalu Aljazair mengatakan kebakaran hutan di willayahnya merupakan pekerjaan dua kelompok yang dicap teroris.
Salah satunya kelompok MAK yang mencari kemerdekaan untuk wilayah Kabylie. Menurut Aljazair, kelompok itu didukung oleh Maroko, namun tak menunjukkan bukti.
Bulan lalu, Aljazair menarik duta besarnya setelah seorang diplomat Maroko di New York menyerukan agar rakyat Kabylie memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri.
Maroko juga menawarkan untuk mengirim bantuan untuk memerangi kebakaran. Sayang hal tersebut tidak ada tanggapan publik dari Aljazair.