Trump menegaskan pemerintahannya hanya ingin melihat stabilitas di Gaza seraya berharap ada bagian tertentu di wilayah itu yang bisa dimiliki.
"Itu akan menunjukkan dan mewujudkan stabilitas luar biasa dan di wilayah itu dengan biaya sangat kecil, harga sangat murah, dan kita sama sekali tidak membutuhkan tentara. Itu akan diurus oleh pihak lain, dan investasinya juga diurus oleh pihak lain," tuturnya.
Rencana Trump tersebut menghadapi perlawanan keras. Puluhan negara, termasuk Turki, Spanyol, Irlandia, Norwegia, Jerman, Prancis, Yordania, Mesir, dengan tegas menolak usulan tersebut. Bahkan penolakan datang dari mitra terdekat Trump dari Partai Republik, termasuk Senator Lindsey Graham dan Rand Paul.