Demokrat Anggap Serangan Bermotif Politik
Sementara itu, sejumlah tokoh Partai Demokrat mengecam keras langkah Partai Republik yang dianggap bermuatan politik dan diskriminatif. Mereka menilai serangan terhadap Mamdani bukan soal hukum, melainkan upaya menjatuhkan sosok progresif yang berani menantang status quo.
“Ini bukan tentang kewarganegaraan, tapi tentang rasa takut terhadap perubahan,” kata salah satu anggota Senat dari Demokrat. “Ketika seorang Muslim progresif menang di kota terbesar Amerika, sebagian orang di Washington panik.”
Para pendukung Mamdani menilai tuduhan terhadapnya merupakan bagian dari kampanye politik untuk menekan kelompok minoritas dan menghidupkan kembali sentimen anti-imigran menjelang pemilu nasional mendatang.
Denaturalisasi: Langkah Ekstrem yang Jarang Terjadi
Secara hukum, pencabutan kewarganegaraan atau denaturalisasi hanya dapat dilakukan melalui keputusan pengadilan federal, dan hal itu sangat jarang terjadi. Biasanya, proses tersebut diterapkan terhadap individu yang terlibat langsung dalam kejahatan perang, terorisme, atau penipuan serius saat memperoleh kewarganegaraan.
Mamdani, putra imigran asal Uganda dan India, kini menjadi simbol kebangkitan politik baru di AS, di mana generasi muda, progresif, dan multikultural mulai menantang dominasi lama politik arus utama.
Meski menghadapi tekanan berat, Mamdani masih mendapat dukungan luas dari warga New York. Banyak yang melihatnya sebagai representasi nyata dari semangat American Dream, seorang imigran yang bangkit dari bawah dan kini memimpin salah satu kota paling berpengaruh di dunia.