LONDON, iNews.id -Lembaga HAM independen Amnesty International menyebut korban tewas akibat demonstrasi menentang kenaikan harga BBM di Iran sejak November 2019 mencapai 304 orang.
Jumlah ini naik hampir 100 orang dari pengumuman terakhir Amnesty 2 pekan lalu yakni 208 korban tewas, termasuk dua remaja berusia 15 dan 17 tahun.
Menurut Amnesty, data ini didapat dari kesaksian warga dan sumber independen di mana ada kekerasan yang dilakukan aparat. Pemerinah Iran dituduh melakukan pengekangan dan pegetatan informasi, termasuk memblokir internet, untuk menutupi jumlah korban.
Seperti diketahui Iran mematikan internet sejak unjuk rasa yang diwarnai pembakaran ratusan bangunan, termasuk bank, toko, dan SPBU itu, pada 15 November 2019.
"Pihak berwenang Iran melakukan tindakan kekerasan menyusul pecahnya unjuk rasa nasional pada 15 November," kata Amnesty, dalam pernyataan, seperti dilaporkan AFP, Senin (16/12/2019).