"Kami mengirimkan informasi dalam bahasa Inggris dan Jepang di papan tanda digital, dan membuat pengumuman dalam empat bahasa, termasuk China dan Korea," kata Miyahara.
Bandara Narita, yang terletak di Chiba di sebelah timur Tokyo, tepat berada di garis Topan Faxai, yang membawa angin berkecepatan hingga 207 kilometer per jam.
Kereta bawah tanah di seluruh wilayah metropolitan Tokyo belum dibuka hingga pukul 08.00 pada Senin, lantaran para pejabat memeriksa puing-puing dan kerusakan. Ini memicu kekacauan di jam-jam pagi hari yang sibuk.
Kekacauan ini terjadi ketika Jepang sedang bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby akhir bulan ini, serta Olimpiade Tokyo 2020 yang akan segera tiba.