Pemerintah Inggris, lanjut Starmer, pada September mendatang akan menilai seberapa jauh Israel telah melalukan langkah-langkah yang diminta.
Starmer mengumunkan keputusan tersebut setelah memanggil para kabinetnya selama liburan musim panas untuk membahas rencana perdamaian baru yang sedang digodok bersama para pemimpin Eropa serta bagaimana cara menyalurkan lebih banyak bantuan kemanusiaan bagi 2,2 juta penduduk Gaza.
Pemerintah Inggris beberapa kali menyatakan akan mengakui negara Palestina pada saat yang tepar, tidak pernah menetapkan waktu pastinya.
Semakin banyak anggota parlemen dari Partai Buruh yang dipimpin Starmer memintanya untuk mengakui negara Palestina guna meningkatkan tekanan terhadap Israel.
Isu ini mengemuka setelah Presiden Emmanuel Macron mengatakan pada Kamis bahwa Prancis akan mengakui Palestina sebagai negara berdasarkan peta 1967.
Israel dan pendukung setianya, Amerika Serikat, mengecam langkah Prancis tersebut, menyebutnya sebagai hadiah bagi kolompok perlawanan Hamas yang berkuasa di Gaza.
Pada awal perang Gaza Oktober 2023, saat masih menjadi pemimpin oposisi, Starmer sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri. Namun, pendiriannya mengenai perang di Gaza berubah drastis selama setahun terakhir, yakni keras terhadap Israel.
Sikapnya semakin keras terhadap Israel sejak terpilih menjadi perdana menteri Inggris tahun lalu.