Menurut dia, sebagian besar kepemimpinan politik di Somalia tidak memiliki kekuatan atau jangkauan untuk dapat mengawasi seluruh garis pantainya.
Sementara, para elite yang memiliki kekuasaan di negeri tanduk Afrika itu kemungkinan besar berperilaku korup. “Keberadaan negara gagal (Somalia) itu seakan-akan menyediakan pelabuhan yang aman bagi para perompak untuk membawa pulang hasil jarahan mereka dan menegosiasikan pembebasan sandera (kepada pemerintah atau pemilik kapal),” ujarnya.