Para analis menilai kebijakan itu berisiko meningkatkan inflasi serta membuat harga harga bahan bakar melambung.
Pemerintah dan bank sentral Malaysia memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4 hingga 5 persen tahun ini, naik dari 3,7 persen pada 2023. Namun turun drastis jika dibandingkan capaian 2022 yakni 8,7 persen.
Ringgit melemah 3,9 persen terhadap dolar AS tahun ini, setelah jatuh ke level terendah dalam 26 tahun pada Februari.