“Selain itu, penting untuk secara teratur memeriksa sesi terkini di aplikasi messenger dan menghapus sesi yang tidak digunakan,” ucapnya.
Durov ditangkap di Bandara Paris-Le Bourget, Prancis, pada Sabtu (24/8/2024) lalu. Menurut pernyataan dari Kantor Kejaksaan Paris, dia dituduh terlibat dalam sejumlah pelanggaran, termasuk tidak memberikan informasi yang diminta kepada pihak berwenang, dan; mengelola aplikasi perpesanan yang diduga digunakan untuk mendistribusikan pornografi anak dan memperdagangkan narkoba.
Menurut laporan media Prancis, Durov, yang juga memiliki kewarganegaraan Prancis, masuk dalam daftar orang yang dicari (DPO) di negara itu. Pengusaha berumur 39 tahun itu pun terancam menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara oleh Prancis.