RIYADH, iNews.id - Arab Saudi dan Amerika Serikat mendesak komunitas internasional untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran. Dewan Keamanan PBB akan memutuskan hal tersebut dalam sidang dalam waktu dekat.
Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir dan utusan AS untuk Iran Brian Hook, dalam konferensi pers di Riyadh, Senin (29/6/202), mengingatkan, penghentian embargo senjata memungkinkan Iran untuk mempersenjatai diri lebih canggih sehingga bisa menjadi ancaman bagi kawasan.
Persenjataan buata Iran tersebut, termasuk drone dan rudal, dihadirkan dalam konferensi pers. Senjata-senjata itu dikirim kepada pemberontak Houthi di Yaman untuk menyerang kota-kota di Saudi.
Usia embargo senjata terhadap Iran sudah berlangsung 13 tahun dan akan berakhir pada Oktober 2020, sebagaimana ketentuan perjanjian nuklir tahun 2015 yang juga diteken lima negara lainnya.
Rusia dan China sebagai negara yang ikut meneken perjanjian isyaratkan menentang perpanjangan embargo. Keduanya juga memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB.