Pernyataan itu disampaikan NTSC menyusul pemberitaan media massa soal kekhawatiran pesawat yang membawa jemaah. NTSC juga telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Indonesia yang menangani kasus ini.
Sebelumnya Garuda telah menghentikan sementara operasional pesawat Boeing 747-400 (ER-BOS) yang terlibat insiden.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Boeing 747-400 menjalani inspeksi pasca-insiden sehingga harus dikandangkan.
“Untuk armada Boeing 747-400 yang sebelumnya mengalami kendala teknis selanjutnya akan berhenti operasional untuk sementara waktu bersama pihak-pihak terkait hingga pesawat tersebut dinyatakan siap untuk kembali terbang,” ujar Irfan.
Pesawat itu mengangkut 450 jemaah haji asal Gowa yang tergabung dalam kloter 5 Embarkasi Makassar. Seluruh jemaah diterbangkan Garuda pada Rabu pukul 22.02 dari Bandara Sultan Hasanuddin menggunakan pesawat Boeing 747-400 (ER-TRV).