TEL AVIV, iNews.id – Maskapai penerbangan Israel, Israir Airlines, pada Selasa (25/5/2021) kemarin terpaksa membatalkan perjalanan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Pembatalan tersebut menyusul kegagalan maskapai itu mendapatkan izin untuk terbang melalui wilayah udara Arab Saudi.
Radio militer Israel mengatakan, para penumpang sempat menunggu selama 10 jam di Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv, sebelum penerbangan Israir itu dibatalkan. Menurut Anadolu, sampai kini masih belum jelas apa alasan Arab Saudi menolak memberikan izin penerbangan Israel itu.
Padahal, sejak November lalu, Riyadh telah mengizinkan wilayah udara Arab Saudi untuk digunakan penerbangan Israel dalam perjalanan ke Dubai. Tanpa menggunakan wilayah udara Arab Saudi, penerbangan antara Israel dan UEA akan menjadi sulit dan tidak berkelanjutan.
Dengan melintasi wilayah udara Saudi, penerbangan dari Israel ke UAE atau sebaliknya hanya memakan waktu tiga jam. Namun, tanpa melewati Saudi, durasi penerbangan antarkedua negara yang baru saja menormalkan hubungan diplomatik itu bakal memakan waktu delapan jam.
Pada Desember lalu, Israir mengumumkan program dua penerbangan setiap hari antara Israel dan UEA. Operator Israel lainnya, termasuk El Al, juga memiliki program penerbangan serupa.
Pada September 2020, UEA dan Israel menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk normalisasi hubungan mereka. Sejak saat itu, kedua negara telah menandatangani puluhan perjanjian bilateral di berbagai bidang, termasuk investasi, jasa perbankan, dan pariwisata.