“Para peneliti utama yang meneliti Stonehenge dan bentang alamnya terkejut dengan skala struktur (terowongan) itu. Faktanya, (situs) itu belum ditemukan sampai sekarang begitu dekat dengan Stonehenge,” katanya.
Gaffney mengatakan, lingkaran terowongan yang memiliki lebar sekitar 10 meter dan kedalaman 5 meter itu menunjukkan ambisi masyarakat Neolitik untuk mengabadikan sistem kepercayaan mereka dengan cara dan pada skala yang belum pernah diperkirakan para peneliti zaman sekarang. Penemuan tersebut dibuat tanpa perlu penggalian, hanya menggunakan teknologi penginderaan jauh dan pengambilan sampel.
“Saya tidak habis pikir, bagaimana kerasnya upaya yang harus dilakukan untuk menggali terowongan besar (oleh masyarakat zaman dulu) dengan alat-alat hanya berupa batu, kayu, dan tulang,” kata Gaffney.