"Kami terus terlibat dan mendorong pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai perdamaian abadi lagi, tidak ada solusi militer untuk ini," katanya.
Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan atas penembakan dua hari itu. Otoritas Armenia menuduh Baku melakukan agresi yang tidak beralasan. Sebaliknya, pejabat Azerbaijan mengatakan negara mereka menanggapi serangan Armenia.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan pada Rabu mengatakan, 105 tentara negaranya telah tewas sejak pertempuran meletus pada Selasa pagi. Sementara Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Kamis mengatakan mereka telah kehilangan 71 orang.
Negara-negara bekas Soviet itu telah terjebak konflik puluhan tahun atas Nagorno-Karabakh. Wilayah ini merupakan bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia sejak perang separatis di sana berakhir pada 1994.