Sebelumnya Gedung Putih menyatakan pengiriman bantuan lewat udara akan menjadi misi berkelanjutan dan Israel mendukungnya.
Selain itu, pemerintahan Presiden Joe Biden juga mempertimbangkan pengiriman bantuan melalui laut dari Siprus, sekitar 210 mil di lepas pantai Gaza.
Banyak negara akhirnya menggunakan cara pengiriman melalui udara yang lebih mahal dan kurang efisien karena kondisi keamanan Gaza yang tak memungkinkan. Blokade pasukan Zionis membuat bantuan kemanusiaan sangat sulit, bahkan tak bisa menembus Gaza Utara melalui Rafah.
Setiap pesawat hanya bisa membawa dan menerjunkan bantuan setara 1 atau maksimal 2 truk.
Sebelum konflik atau dalam kondisi normal, Gaza, wilayah berpenduduk 2,3 juta jiwa yang diblokade Israel sejak 2007, bergantung pada 500 truk bantuan yang dipasok setiap hari.
Ironisnya, berdasarkan badan PBB urusan pengungsi Palestina UNRWA menyatakan selama Februari saja hanya 97 truk yang bisa memasuki Gaza setiap hari. Sementara pada Januari hanya sekitar 150 truk per hari yang masuk.