Sementara itu pejabat lainnya mengatakan, pemerintah akan menggunakan sebagian anggaran 40 miliar dolar AS yang telah disahkan untuk penjualan dan pelatihan pengoperasian drone kepada tentara Ukraina.
“Secara umum MQ-1C adalah pesawat yang jauh lebih besar dengan berat lepas landas maksimum sekitar 3 kali lipat dari Bayraktar-TB2, dengan keunggulan sepadan yakni dalam kapasitas muatan, jangkauan, dan daya tahan,” kata Dan Gettinger, pakar drone dari Vertical Flight Society.
MQ-1C, lanjut dia, juga bisa membawa berbagai jenis senjata ketimbang Bayraktar-TB2. Drone tempur buatan Turki itu hanya bisa membawa 22 rudal MAM-L seberat 22 kg, sekitar setengah daripada berat Hellfire.
Namun Ukraina tak serta merta bisa langsung menggunakan drone MQ-1C begitu membelinya. Butuh waktu berbulan-bulan untuk pelatihan sistem pesawat tanpa awak kepada tentara Ukraina yang dilakukan General Atomics.