MOSKOW, iNews.id - Rusia sudah mengetahui bantuan intelijen yang diberikan Amerika Serikat (AS) kepada Ukraina. Bukan hanya AS, bantuan mata-mata juga diberikan dari Inggris serta negara anggota NATO lainnya untuk Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan segala bantuan yang diberikan negara Barat kepada Ukraina tak akan bisa menghentikan Rusia untuk mencapai tujuan dalam menggelar operasi militer khusus di Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan Peskov untuk mengomentari laporan surat kabar The New York Times (NYT) bahwa AS memberikan informasi intelijen kepada Ukraina untuk membunuh para jenderal Rusia.
Dalam laporan yang dirilis Rabu kemarin, NYT, mengutip sumber seorang pejabat senior, mengungkap AS telah memberikan informasi rinci kepada Ukraina tentang perkiraan pergerakan pasukan Rusia dan lokasi keberadaan mereka.
Bukan hanya itu, AS juga memberikan informasi terperinci lainnya tentang markas militer bergerak Rusia. Ukraina kemudian memadukan informasi intelijen AS dengan informasi dari dalam untuk melakukan serangan artileri serta serangan lain yang menewaskan banyak perwira Rusia.
Sementara itu para pejabat Ukraina mengklaim pasukannya sejauh ini telah membunuh sedikitnya 12 jenderal Rusia sejak perang pada 24 Februari.
Rusia menggelar operasi militer khusus di Ukraina pada setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Luhansk (LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Ukraina. Dua tujuan utama operasi militer itu adalah demiliterisasi dan denazifikasi di Ukraina.