WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat dituding melebih-lebihkan kerugian militer yang dialami Rusia dalam perang di Ukraina. Menurut diplomat Rusia, hal itu dilakukan Washington DC untuk menghasut kerusuhan di tengah-tengah masyarakat negeri beruang merah.
“Pejabat Departemen Luar Negeri secara sadar melebihi kerugian Angkatan Bersenjata Rusia di Ukraina. Pernyataan ini memiliki tujuan sinis, yaitu untuk memicu keresahan publik di negara kita. Ini tidak akan terjadi,” kata Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, seperti dikutip dari saluran resmi Telegram kedutaan, Kamis (31/3/2022).
Hal itu dia sampaikan sebagai tanggapan atas pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland, baru-baru ini. Menurut Nuland, Rusia telah kehilangan lebih dari 10.000 prajurit selama operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (25/3/2022) lalu menyatakan, hanya ada sekitar 1.300 prajurit Rusia yang tewas dalam operasi militer di Ukraina. Selain itu, ada lebih dari 3.800 prajurit lainnya yang terluka.
Sementara Ukraina mengklaim kerugian Rusia bahkan lebih tinggi daripada Amerika Serikat. Kiev menyebut ada sekitar 14.000 tentara Rusia tewas dan sekitar 16.000 lainnya terluka.