Pemerintah sementara di Bangladesh, yang dipimpin oleh peraih Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, dilantik pada Kamis pekan lalu. Tugasnya adalah mengadakan pemilihan umum untuk menentukan kepemimpinan baru di negeri yang dulu bernama Pakistan Timur itu.
Bangladesh dilanda demonstrasi dan kerusuhan massal menyusul protes mahasiswa bulan lalu terhadap keputusan pemerintah menetapkan kuota lapangan kerja yang diskriminatif. Kebijakan itu memberikan kuota 30 persen bagi kelompok-kelompok tertentu untuk mendapatkan pekerjaan di instansi pemerintah.
Hasina terpilih menjadi perdana menteri empat periode berturut-turut. Dia terakhir kali memenangkan jabatan itu pada Januari lalu dalam pemilihan umum yang diboikot kelompok oposisi. Sementara Departemen Luar Negeri AS menyebut pemilu itu tidak bebas dan adil.
Hasina melarikan diri ke New Delhi, India, setelah meninggalkan Bangladesh, mengakhiri kekuasaannya yang sudah berjalan selama 15 tahun.