“Kontrak ini menjadi tonggak utama Operation Warp Speed dalam upaya menghadirkan vaksin yang aman, efektif, dan tersedia secara luas pada tahun 2021,” ujar Sekretaris Departemen Kesehatan AS, Alex Azar.
Operation Warp Speed adalah kemitraan pemerintah dan swasta yang dibentuk Gedung Putih untuk mempercepat pengobatan dan penemuan vaksin Covid-19. Presiden Trump telah menyerukan pengembangan 300 juta dosis vaksin SARS-CoV-2 pada Januari sebagai bagian dari upaya tersebut.
Pihak AstraZeneca menyatakan pada Kamis (21/5/2020) kemarin bahwa mereka tengah berupaya untuk mengamankan kapasitas produksi total untuk 1 miliar dosis. Perusahaan itu juga telah membuat kesepakatan untuk memproduksi 400 juta dosis pertama. Sebanyak 100 juta dosis akan dipakai Inggris, sedangkan 300 juta lagi akan dikirim ke Amerika Serikat.
“AstraZeneca mengakui bahwa vaksin itu mungkin tidak berfungsi, tetapi berkomitmen untuk mengembangkan program klinis dengan cepat dan meningkatkan produksi yang berisiko,” ungkap perusahaan itu dalam pernyataannya.
“Berisiko di sini artinya, kita belum mengetahui secara pasti bahwa vaksin itu akan berfungsi atau dapat dikelola dengan aman. Jika hasilnya ternyata tidak demikian, semua vaksin itu akan dimusnahkan.”