WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat mengumumkan sanksi terbaru untuk Iran, Jumat (19/9/2019). Hanya saja, sanksi ini tak terkait dengan serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco Arab Saudi pada Sabtu pekan lalu, di mana Iran menjadi tertuduh.
Presiden Donald Trump mengatakan, sanksi yang dijatuhkan ini merupakan yang terberat dijatuhkan terhadap negara lain. Sejauh ini Trump masih mengenyampingkan pendekatan militer untuk merespons Iran.
Departemen Keuangan AS memperbarui sanksi yang mengincar bank sentral Iran. Namun Menteri Keuangan Steven Mnuchin menegaskan, sanksi ini tak terkait dengan serangan fasilitas minyak Saudi, melainkan mendukung pendanaan aksi terorisme.
Menurut dia, peran bank sentral Iran di sini adalah mendanai dua kelompok yang masuk dalam daftar hitam AS.
"Tindakan Departemen Keuangan menyasar mekanisme pendanaan penting yang dilakukan rezim Iran untuk mendukung jaringan teroris, termasuk Pasukan Qods, Hizbullah, serta gerilyawan lain yang menyebarkan teror dan mengacaukan kawasan," kata Mnuchin, dikutip dari AFP, Sabtu (21/9/2019).