WASHINGTON, iNews.id - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) berencana meningkatkan kehadiran di timur laut Suriah guna melindungi ladang minyak. Hal itu dilakukan ladang minyak tidak diambil kembali oleh kelompok ISIS yang berpotensi bangkit kembali.
"Salah satu keuntungan paling signifikan oleh AS dan mitra kami dalam perang melawan ISIS adalah mendapatkan kendali atas ladang minyak di Suriah Timur -sumber pendapatan penting bagi ISIS," kata seorang pejabat pertahanan, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP, Jumat (25/10/2019).
"AS berkomitmen memperkuat posisi kami, dalam koordinasi dengan mitra-mitra SDF kami, di Suriah timur laut dengan aset militer tambahan untuk mencegah ladang-ladang minyak itu jatuh kembali ke tangan ISIS atau para pelaku destabilisasi lainnya," kata pejabat itu, dengan alasan anonimitas.
"Kita harus menolak aliran pendapatan ISIS ini untuk memastikan mereka tidak bangkit."
Presiden Donald Trump mengumumkan pekan lalu bahwa AS akan menarik semua pasukannya dari utara Suriah, tempat mereka bertugas sebagai penyangga antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, pasukan pemerintah Suriah, dan pasukan Turki.
Tetapi pada Rabu, Trump mengatakan beberapa pasukan AS akan tetap tinggal di sana untuk melindungi ladang minyak.
"Kami mengamankan minyak dan, oleh karena itu, sejumlah kecil pasukan AS akan tetap berada di daerah di mana mereka memiliki minyak," kata Trump.