AS Obral Sanksi Baru kepada Puluhan Orang dan Entitas dari China, Myanmar dan Korut

Anton Suhartono
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru terhadap puluhan individu dan entitas dari China, Myanmar, Korea Utara, dan Bangladesh, terkait tuduhan pelanggaran HAM (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terbaru kepada puluhan individu maupun entitas dari China, Myanmar, Korea Utara (Korut), dan Bangladesh, terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Bukan hanya AS, negara lain yakni Inggris dan Kanada ikut serta menjatuhkan sanksi.

Kanada dan Inggris bergabung dengan AS menjatuhkan sanksi terkait tuduhan pelanggaran HAM di Myanmar. Selain itu AS juga memberlakukan sanksi baru pertama terhadap Korut di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, menargetkan entitas militer Myanmar.

"Tindakan kami hari ini, terutama yang bekerja sama dengan Inggris dan Kanada, mengirim pesan bahwa negara-negara demokrasi seluruh dunia akan bertindak melawan mereka yang menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menimbulkan penderitaan dan penindasan," kata Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo, dikutip dari Reuters, Sabtu (11/12/2021).

Langkah ini merupakan yang terbaru dari serangkaian sanksi pemerintahan Joe Biden bertepatan dengan konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk demokrasi yang digelar virtual selama 2 hari. Pada kesempatan itu Biden mengumumkan inisiatif untuk meningkatkan demokrasi di seluruh dunia serta mendukung undang-undang pro-demokrasi di negaranya.

Biden mengatakan komitmen yang dibuat oleh beberapa dari 100 pemimpin dunia lebih di KTT akan mendorong meningkatnya otokrasi di seluruh dunia, memerangi korupsi, dan mempromosikan HAM.

"Ini akan membantu benih lahan subur bagi demokrasi untuk berkembang di seluruh dunia," katanya, dalam pidato penutupan KTT.

Departemen Keuangan (Depkeu) memasukkan perusahaan kecerdasan buatan (AI) China SenseTime dalam daftar entitas yan disanksi karena terkait dengan industri militer China. Depkeu menuduhnya perusahaan mengembangkan program pengenalan wajah yang dapat menentukan etnis yang ditargetkan, dengan fokus ditujukan kepada etnis Uighur. Akibat sanksi ini, para investor AS dilarang berinvestasi di perusahaan ini.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Prabowo Puji Peran AS Bantu Mediasi Konflik Thailand-Kamboja di KTT ASEAN

Nasional
6 jam lalu

Prabowo: Amerika Bantu Bangun ASEAN yang Kuat dan Terhubung

Internasional
1 hari lalu

Kanada Tarik Iklan Audio Presiden Ronald Reagan yang Bikin Trump Murka

Internasional
23 jam lalu

Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal